jaringan yang disembunyikan

[pesawat]........[Milter].......[ekonomi]......[psikologi].......[nutrisi]
[kedokteran]........[Resepmasakan].......[politik].......[sejarah]
[teknik].......[sains].......[Teknologi]......[pertanian].......[Perikanan]
[kelautan].......[tambang].......[job].......[Kesehatan]

...................................................................................................................

(HOME)

26 November, 2008

Meredam bising turbin angin

Bising yang terjadi pada turbin angin, bagaimanapun terencananya suatu desain turbin angin, tetap terjadi dan biasanya lebih banyak ditimbulkan oleh bilah sudu dan roda gigi yang menghasilkan getaran di gearbox.

Menurut André Illgen, peneliti dari Fraunhofer Institute for Machine Tools and Forming Technology IWU di Dresden, suara yang ditimbulkan turbin angin merupakan suara dengan nada yang tetap (monotone) dan sangat tidak nyaman bagi telinga manusia. Menurutnya, masih lebih baik mendengar suara dengungan nyamuk dibandingkan suara yang dihasilkan turbin angin.

Beberapa pemecahan masalah untuk mengatasi hal tersebut sudah pernah dilakukan oleh beberapa perusahaan penyedia listrik dengan mengoperasikan turbin angin pada kecepatan rendah, yang berarti listrik yang dihasilkan lebih kecil, dan memasang sistem peredam tambahan atau bahkan mengganti gearbox, dan tentunya menjadi jauh sangat tidak efisien dari sisi ekonomisnya.

Penggunaan sistem peredam yang hingga saat ini digunakan masih mempunyai keterbatasan, yaitu hanya mampu menyerap bising pada frekuensi tertentu. Turbin angin modern saat ini menerapkan teknologi yang bisa beradaptasi terhadap kecepatan angin agar bisa menghasilkan listrik yang optimum, dan bising yang dihasilkannya juga akan berubah-ubah sesuai dengan kecepatan anginnya.

Teknologi yang dikembangkan oleh para peneliti dari IWU Dresden yang bekerja sama dengan Schirmer GmbH, ESM Energie- and Schwingungstechnik Mitsch GmbH and the Dr. Ziegler, memberikan solusi yang lebih baik untuk mengatasi kebisingan yang ditimbulkan oleh turbin angin. Sistem peredam aktif yang dikembangkan tersebut menggunakan piezo aktuator yang dipasang pada bearing gearbox. Aktuator tersebut bekerja dengan jalan menghasilkan getaran dengan frekuensi yang berlawanan dari yang dihasilkan oleh turbin angin. Frekuensi yang dihasilkan aktuator tersebut pun berubah-ubah sesuai deteksi sensor pada sistem yang selalu memantau frekuensi yang ditimbulkan turbin angin.

Saat ini para peneliti telah mengembangkan sebuah model dan rencananya mereka akan melakukan pengujian dengan kondisi sebenarnya.

No comments: