jaringan yang disembunyikan

[pesawat]........[Milter].......[ekonomi]......[psikologi].......[nutrisi]
[kedokteran]........[Resepmasakan].......[politik].......[sejarah]
[teknik].......[sains].......[Teknologi]......[pertanian].......[Perikanan]
[kelautan].......[tambang].......[job].......[Kesehatan]

...................................................................................................................

(HOME)

21 February, 2009

militer

PERKEMBANGAN PESAWAT TEMPUR TYPHOON PDF Print E-mail
Written by MAH/EFA
Monday, 23 April 2007

Eurofighter GmbH dan NETMA (NATO Eurofighter and Tornado Management Agency) telah menyetujui pemilihan persenjataan vital dan sistem misi untuk pesawat tempur Eurofighter Typhoon yang akan menjadikan pesawat tersebut sepenuhnya memiliki peran multi-role. Keputusan ini diambil setelah melalui tahap negosiasi yang panjang.

Negosiasi yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kemampuan pesawat tempur Typhonn dengan program FCP (Future Capabilities Program) yang dimulai sejak tahun 2004. Peningkatan kemampuan serang darat pada produksi Typhoon Block-5 dari Batch pertama (Tranche 1).

Paket FCP disebut sebagai Phase 1 Enhancement (P1E) secara formal masuk dalam kontrak yang ditandatangai tanggal 29 Maret lalu dengan nilai sekitar 1,6 milyar dollar Amerika. Kontrak P1E akan mengaplikasi pesawat Tranche 2 termasuk: integrasi Bomb EGBU-16 Paveway II, Paveway IV, integrasi Litening laser designator pod (LDP) plus datalink MIDS (Multifunctional Information Distribution Systems), serta perangkat lainnya.

Perangkat interface manusia dengan mesin (MMI) pada cockpit lebih disempurnakan sehingga pilot dapat lebih mudah mengatur seluruh perangkat yang ada dipesawat, termasuk persenjatan dan sistem tambahan.

Produksi block pertama dari Tranche 2 (Block-8) – dengan penyempurnan piranti lunak dari Tranche 1 diprogramkan pda komputer baru, namun masih terdapat beberapa kendala dan saat ini sedang terus disempurnakan, termasuk upaya untuk mendapat piranti keras dan lunak baru. Diperkirakan kontrak P1E ini akan dapat selesai pada tahun 2010/11 mendatang.

Typhoon juga akan dilengkapi dengan rudal BVRAAM (Beyond Visual Range Air-to-Air Missile) Meteor.

Eurofighter Typhon merupakan pesawat tempur yang disebut sebagai foreplane delta-wing, beyond-visual-range- close air fighter dengan kemampuan serang darat/permukaan. Memiliki kemampuan ‘supercruise’; dapat terbang pada kecepatan yang berkelanjutan lebih dari Mach 1 tanpa menggunakan afterburner.

Dikembangkan oleh konsorsium Eurofighter GmbH yang berpangkalan di Munich dan dimiliki sepenuhnya oleh BAE Systems, inggris, Alenia Aeronautica, Italy, dan EADS Jerman (dahulu DaimlerChrysler), serta EADS Spanyol (dahulu CASA).

Typhoon menggunakan mesin jenis EJ200 yang dikembangkan oleh Eurojet GmbH di Munich yang dimiliki bersama oleh konsorsium Rolls-Royce, MTU Aero Engine, Fiat Aviazione dan ITP.

PRODUKSI EUROFIGHTER.
Eurofighter diproduksi berdasarkan kontrak pembuatan 620 unit pesawat pada Januari 1998 oleh pemerintah Negara peserta konsorsium, dengan kontrak awal sebanyak 148 unit pesawat. Pelanggan utama dari Eurofighter ini adalah pihak NETMA (NATO Eurofighter and Tornado Management Agency) yang mewakili Inggris, Jerman, Itali dan Spanyol. Penerbangan pertama untuk empat unit pesawanan pertama dilakukan pada bulan Pebruari 2003 dan Eurofighter Typhoon mendapat persetujuan penerimaan pada 30 Juni 2003.


Penerimaan untuk operasionil dari pesawat tempur Typhoon adalah oleh pihak AU Itali pada bulan Pebruari 2006, dan misi pertamanya adalah untuk mendukung pengamanan Pesata Olimpiade Musim Dingin di Turin. Sedangkan Skadron AU Inggris dibentuk pada bulan maret 2006 di Lanud RAF Cottesmore.


PRODUKSI TRANCHE 2. Produksi Tranche 2 ditandatangani pada Desember 2004 untuk 236 unit pesawat dengan jadwal penyerahan mulai tahun 2008 sampai 2015. Selain empat Negara peserta konsorsium, pesanan juga datang dari Austria dan Arab Saudi.


PERANCANGAN. Typhoon menggunakan konstruksi dari bahan carbon fibre composite, glass-reinforced plastic, aluminium lithium, titanium dan casting aluminium. Teknologi stealth termasuk low frontal radar cross-section, passive sensor dan kemampuan supercruise tanpa afterburner.


Kestabilan aerodinamis diberikan dengan menambah konfigurasi sayap delta pada bagian depan pesawat dekat cockpit, tambahan ini utnuk meningkatkan kelincahan pesawat, low drag dan meningkatkan daya angkat. Pilot mengendalikan pesawat dengan sistem fly-by-wire yang didukung oleh sistem computer yang membelikan kestabilan artificial serta elevasi angina untuk menghasilkan karkteristik pengendalian yang baik dalam penerbangan.


Sistem kendali Pilot berupa Voice-Throttle-and-Stick system (VTAS). Pangkal stick dan throttle terdapat 24 fingertip controls untuk mengendalikan sistem sensor dan sistem persenjataan, manajemen pembantu pertahanan, dan pengendalian penerbangan. Masukan suara secara langsung memungkinkan bagi pilot untuk melakukan pemilihan mode dan prosedur data entry.


Sistem kendali penerbangan quadruplex fly-by-wire memiliki Automatic Low Speed Recovery System (ALSR) yang akan memberikan peringatan kepda pilot mengenai tingkat kecepatan terbang, baik dengan visual maupun suara, dan bila diperlukan, mengambil alih kendali secara otomatis untuk kembali kedalam kecepatan terbang yang aman.


Pilot dilengkapi dengan helmet khusus berupa Striker Helmet Mounted Symbology System (HMS) yang dibuat oleh pihak BAE Systems. Layar saji HUD pada helmet dapat menampilkan berbagai data referensi penerbangan, pembidikan dan pemilihan senjata, serta gambar FLIR. Juga dilengkapi dengan TERPROM ground proximity warning system.


Cockpit dilengkapi dengan tiga buah multi-function colour Head-Down Displays (MHDD) yang menampilkan informasi situasi taktis, sistem status dan peta digital. Untuk transfer data digunakan sarana datalink dengan kemampuan 16 hubungan terminal. Untuk produksi Tranche 2 dilengkapi dengan GPS anti-jam dari Raytheon Systems Ltd.


PERSENJATAAN. Senjata internal berupa meriam revolver Mauser BK27 kaliber 27mm, untuk persenjataan eksternal Typhoon memiliki 13 hardpoint yang dapat dipasangi dengan berbagai jenis persenjataan dan tanki bahan bakar tambahan. Persenjataan yang dibawa akan bergantung kepada peran yang akan dilaksanakan, persenjataan yang dapat dibawa antara lain:
• Air-superiority – 6 unit BVRAAM (Beyond Visual Range)/AMRAAM air-to-air missiles on semi-recessed fuselage stations dan 2 unit ASRAAM short-range air-to-air missiles on the outer pylons
• Air interdiction – 4 unit AMRAAM, 2 unit ASRAAM, 2 unit cruise missiles dan 2 unit Anti-Radar Missiles (ARM)
• SEAD (Suppression of Enemy Air Defences) – 4 unit AMRAAM, 2 unit ASRAAM, 6 unit anti-radar missiles
• Multi-role – 3 unit AMRAAM, 2 unit ASRAAM, 2 unit ARM dan 2 unit GBU-24 Paveway III/IV
• Close air support – 4 unit AMRAAM, 2 unit ASRAAM, 18 Brimstone anti-armour missiles
• Maritime attack – 4 unit AMRAAM, 2 unit ASRAAM, 6 unit anti-ship missiles


Untuk BVRAAM, AU Inggris memilih rudal Meteor dari MBDA yang direncanakan akan mulai didapat sekitar tahun 2013. Sementara itu untuk mengisi kekoongan, dipilih rudal AMRAAM dari Raytheon yang sudah dipasang sejak tahun 2002. Selain itu juga persenjataan rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow/Scalp EG, serta rudal anti-lapis baja Brimstone dari MBDA.


Typhoon Jerman, Itali dan Spanyol dilengkapi dengan senjata imaging infrared IRIS-T air-to-air missile yang dikembangkan oleh Diehl BGT Defence, Jerman. Pesawat milik Jerman dan Spanyol juga akan dilengkapi dengan Taurus KEPD 350 standoff missile dari EADS/LFK dan Saab Bofors Dynamics.


PELINDUNG DIRI. DASS (Defensive Aids Sub-System) buatan konsorsium EuroDASS terpasang dalam struktur pesawat dan terintegrasi dengan sistem avionik. DASS melakukan pengkajian tentang ancaman dengan respon otomatis (untuk ancaman tunggal maupun jamak). Sistem DASS mencakup ECM/ESM, peringatan adanya ancaman rudal dari depan maupun belakang, sistem decoy supersonic, laser warning receiver dan sistem dispenser Chaff dan Flare.


PERANGKAT SENSOR. Pesawat dilengkapi dengan radar CAPTOR (ECR 90) multi-mode X-band pulse Doppler dari Konsorsium Euroradar. Radar multi-mode memiliki tiga kanal processing, kanal ketiga digunakan untuk klasifikasi jammer, interference blanking dan sidelobe nulling.


Perangkat sensor lain berupa PIRATE (Passive Infra-Red Airborne Track Equipment) yang dipasang pada port disisi fuselage, didepan windscreen. PIRATE dikembangkan oleh konsorsium EUROFIRST (Galileo Avionica (FIAR) – Itali, Thales Optronics – dan Tecnobit – Spanyol). PIRATE beroperasi pada 3-5 dan 8-11 micron spectral band. Saat digunakan bersama radar dalam peran tempur udara-ke-udara, fungsinya sebagai Infrared Search and Track system (IRST), memberikan data deteksi target dan penjejakan secara pasif.


Pada peran air-to-surface, menampilkan kemampuan akuisisi multiple target dan identifikasi, serta bantuan navigasi dan pendaratan. PIRATE juga emberikan gambar yang data diatur pada layar saji yang terdapat pada helmet pilot.


MESIN. Eurofighter Typhoon menggunakan dua buah mesin Eurojet EJ200, masing-masing memiliki daya dorong sebesar 90kN dalam full-reheat mode dan 60kN dalam model dry power. Turbin satu-tingkat mengendalikan fan tiga-tingkat dan kompresor HP lima-tingkat. Tampilan mesin: kendali digital, wide chord aerofoil dan single crystal turbine blade, convergent/divergent exhaust nozzle, dan monitor kesehatan yang terintegrasi.


SPESIFIKASI:
Bentang Sayap: 10,95 meter
Aspek rasio Sayap: 2:205
Luas sayap: 50 m2
Panjang pesawat: 15,96 meter
Tinggi pesawat: 5,28 meter
Bobot kosong: 10.995 kg
Bobot maksimum untuk take-off: 23.000 kg
Mesin: 2x EJ200
Daya dorong untuk tempur taktis: 180kn (40.000 lb)
Tingkat kecepatan maksimum: Mach 2
Panjang runway: 700 meter
g Limit: +9g sampai -3g.

No comments: